This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Tampilkan postingan dengan label BERITA STMIK PRINGSEWU. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label BERITA STMIK PRINGSEWU. Tampilkan semua postingan

Rabu, 08 November 2017

MAHASISWA STMIK PRINGSEWU SAMBANGI SKH KEDAULATAN RAKYAT

Yogyakarta – Senin (11/9), mahasiswa STMIK Pringsewu mengadakan kunjungan media ke harian Kedaulatan Rakyat. Kunjungan kali ini bertujuan untuk mendapat pengetahuan dari redaksi Kedaulatan Rakyat serta mengetahui proses penerbitan koran di tempat ini dengan jumlah peserta 250 orang meliputi mahasiswa dan dosen pendamping.

Kedatangan mahasiswa STMIK Pringsewu disambut oleh Suci dilanjut Agus Suryana selaku perwakilan dosen pendamping. Agenda hari itu dimulai dengan pemberian materi singkat oleh Suci Kedaulatan Rakyat, mengenai sejarah Kedaulatan Rakyat dan proses penerbitan. Kedaulatan Rakyat merupakan salah satu koran tertua di Indonesia. Harian ini berdiri pada tanggal 27 September 1945, artinya Kedaulatan Rakyat sudah seusia dengan negara ini. Pada masa itu, Kedaulatan Rakyat didirikan oleh H. Samawi dan H. Madikin sebagai alat penyambung lidah. Kedaulatan Rakyat merupakan koran lokal Yogyakarta, dan sampai saat ini tidak dijadikan koran nasional. Sebab isi berita dalam koran ini adalah untuk mengangkat kearifan lokal Daerah Istimewa Yogyakarta.
Suci menyampaikan rasa senang mendapat kunjungan dari mahasiswa STMIK Pringsewu Lampung, karena sering juga mendapat kunjungan sejenis dari berbagai perguruan tinggi dan mengapresiasi mahasiswa untuk mengetahui media pers berupa surat kabar lokal dengan perkembangan historical skh sejak jaman orla sampai mantan menteri penerangan Harmoko orba sampai perkembangan terkini skh yang masuk urutan 7 surat kabar nasinal yang asli lahir dari masyarakat jogja

Sementara Agus Suryana, M.T.I menyampaikan kunjungan mahasiswa merupakan sharing knowladge sejarah surat kabar tertua berdiri th 45 dan sharing proses manajemen surat serta sejarah perkembangan surat kabar tertua serta kunjungan ke percetakannya serta musium surat kabar dari jaman Soekarno dan Hatta serta kontribusi surat kabar lokal jawa yg menjadi corong suara rakyat jogyakarta yang mengaspirasikan suara dan hati rakyat, mahasiswa dituntut untuk peka terhadap isu-isu yang berkembang dimedia massa baik itu media cetak, elektronik maupun online, karena jika tidak maka akan ketinggalan banyak informasi dan tentunya untuk melatih softskill mahasiswa kami karena dewasa ini mahasiswa tidak hanya diberikan teori saja tetapi teori tersebut harus mampu diterapkan dan diaplikasikan oleh mereka sehingga harapannya nanti ketika mahasiswa lulus mereka sudah tidak canggung untuk terjun dalam dunia kerj


YUDISIUM PERIODE I TAHUN 2017

STMIK PRINGSEWU – Yudisium adalah proses akademik yang menyangkut penerapan nilai dan kelulusan mahasiswa dari seluruh proses akademik. Yudisium juga berarti pengumuman nilai kepada mahasiswa sebagai proses penilaian akhir dari seluruh mata kuliah yang telah di ambil mahasiswa dan penetapan nilai dalam transkrip akademik, serta memutuskan lulus atau tidaknya mahasiswa dalam menempuh studi selama jangka waktu tertentu, yang ditetapkan oleh pejabat berwenang yang dihasilkan dari keputusan rapat yudisium. Keputusan Yudisium dinyatakan dengan keputusan Ketua STMIK Pringsewu.
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Pringsewu program studi Sistem Informasi (Strata Satu) dan Manajemen Informatika (Diploma Tiga) Insya’Allah akan melaksanakan Yudisium periode I tahun 2017 pada hari selasa (22/8). Insya’Allah pelaksanaan yudisium yang ke-1 ini dilaksanakan di Auditorium kampus STMIK Pringsewu. Selamat dan sukses kepada semua yang di Yudisium, semoga menjadi insan yang bermanfaat bagi agama, masyarakat, bangsa, berilmu, maju dan sukses.
Kami berharap para alumni dapat membuat bangga diri sendiri dan STMIK Pringsewu dan diharapkan agar alumni dapat membuat lapangan Pekerjaan, dalam arti berwirausaha. Semoga ilmu yang didapat akan bermanfaat dan semoga mendapat kebahagiaan. Kepada para Sarjana baru hendaknya menjaga harga diri, etika, prilaku yang baik, jangan lupa dengan guru/dosen supaya ilmu yang diberikan barokah, serta jangan sombong.


Seluruh peserta yudisium berdasarkan SK KETUA NOMOR 667/SK/STMIK.P/VIII/2017 TANGGAL 22 AGUSTUS 2017 terdiri atas:
3 mahasiswa prodi D3 Manajemen Informatika
125 mahasiswa prodi S1 Sistem Informasi
SELAMAT & SUKSES. Insya’Allah menjadi insan yang bermanfaat bagi agama, masyarakat, bangsa, berilmu, maju dan sukses. Amin yra

MAHASISWA STMIK PRINGSEWU BERTOLAK KE JOGJA – BANDUNG

STMIK PRINGSEWU – Sebanyak 250 mahasiswa STMIK Pringsewu melaksanakan kunjungan industry ke Jogja – Bandung yang akan dilaksanakan selama enam hari dari Minggu hingga Jum’at (10 – 15/9). Pelepasan tersebut oleh Wakil Ketua III (Bidang Kemahasiswaan) Nur Aminudin, M.T.I mewakili Ketua Yayasan Startech Pringsewu Lampung DR. H. Fauzi, S.E., M.Kom., AKt., CA. Sebelum acara pelepasan dimulai, diawali terlebih dahulu dengan membaca do’a yang di imami M. Muslihudin, M.T.I
Hadir dalam kesempatan tersebut Kaprodi Manajemen Informatika Oktafianto, M.T.I, Kaprodi Sistem Informasi Tri Susilowati, Ketua LPPM M. Muslihudin, M.T.I, Kepala Perpustakaan Dra. Tri Yuli Astuti serta bapak/ibu/staf karyawan STMIK Pringsewu.

Wakil Ketua III (Bidang Kemahasiswaan) STMIK Pringsewu Nur Aminudin, M.T.I dalam pelepasan kunjungan industri mengatakan kunjungan industri ini merupakan salah satu proses belajar, karena proses belajar bukan hanya di dalam kelas, namun belajar dengan menggali pengalaman orang lain juga merupakan proses belajar. Kegiatan Kunjungan Industri sangat berperan penting bagi perkembangan mahasiswa STMIK Pringsewu, terlebih bagi mereka para calon tenaga kerja yang handal dibidang komputer yang kelak terjun di masyarakat. Mahasiswa STMIK Pringsewu harus memiliki bekal ilmu secara matang dan wawasan yang bersifat praktis. Ilmu itu ibarat cahaya yang selalu bersama kita, sudah pasti kita lebih suka cahaya dibandingkan dengan kegelapan. Hanya orang yang mau tidur saja yang pergi ke ruang yang gelap. Akan tetapi orang yang berilmu dimensinya bercahaya. Hati dan akalnya tetap bercahaya itu yang menjadi harapan kita semua untuk seluruh mahasiswa STMIK Pringsewu. Perjalanan menuntut ilmu termasuk perjalanan ibadah, menuntut ilmu merupakan hal yang paling wajib yang dilakukan manusia untuk memperluas wawasan sehingga derajat kita pun bisa terangkat. Ambil ilmu dan hikmah serta makna dari kunjungan industri ini, bagaimana ilmu-ilmu yang didapat dari kunjungan industri berkaitan tentang kewirausaahaan yang berbasis IT, diharapkan menjadi bekal bagi para mahasiswa. Ucapnya.
Nur Aminudin menambahkan, kami berdoa dan mengingatkan kepada seluruh peserta kunjungan industri agar para mahasiswa bisa menjaga kesehatan, sehingga kembali ke Pringsewu dengan keadaan sehat wal afiat, Amin yra. (*na)


MAHASISWA STMIK PRINGSEWU SAMBANGI PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE TBK

BANDUNG – Rabu (13/9) sebanyak 250 mahasiswa STMIK Pringsewu melakukan kunjungan ke PT. Primarindo Asia Infrasrtucture Tbk. Jl. Raya Ranca Bolang No. 98 Gedebage – Bandung yang disambut oleh Agus Sunarto sebagai Manajer HRD (Human Resource Development). Kegiatan kunjungan industri bertujuan untuk lebih mengenalkan mahasiswa terhadap dunia kerja yang berhubungan dengan bidang perkuliahannya. Kegiatan tersebut meliputi pemaparan company profile, kunjungan pabrik serta peluang kerja bagi lulusan atau alumni dari STMIK Pringsewu.

Agus Sunarto selaku Manajer HRD (Human Resource Developmen) menjelaskan tentang PT. Primarindo Asia Infrastructure Tbk, beliau mengatakan bahwa PT. Primarindo Asia Infrastructure Tbk. didirikan pada tahun 1988 dengan nama PT Bintang Kharisma, dengan status Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Pada tahun 1994, Perseroan mencatatkan dan menjual sahamnya di Bursa Efek Jakarta, dan menjadi PT Bintang Kharisma Tbk. Pada tahun 1997, Perseroan mengganti nama dari PT Bintang Kharisma Tbk menjadi PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk.

Pada awal pendirian, Perseroan memproduksi sepatu sport seluruhnya dengan tujuan ekspor. Namun, pada tahun 2002, Reebok yang merupakan buyer utama Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya order ekspor tersebut, Perseroan mulai merintis penjualan sepatu di pasar dalam negeri dengan merk sendiri yaitu “Tomkins”. Sampai saat ini, penjualan sepatu Tomkins telah tersebar ke seluruh Indonesia.
Selain memproduksi dan memasarkan sepatu TOMKINS, Perseroan juga menerima order produksi sepatu merk lain untuk keperluan ekspor, seperti Lonsdale, Dunlop, Firetrap, dan lain-lain.
Beliau mengatakan, produk yang dijual Perseroan di pasar lokal adalah sepatu dengan merk “Tomkins”, yang merupakan sepatu jenis casual dengan penekanan pada jenis sepatu sekolah. Sebagai contoh sepatu Tomkins yang dijual seperti sepatu anak, sepatu remaja, sepatu wanita, sepatu pria.
Kelebihan sepatu Tomkins paling banyak pilihan, mengikuti trend paling mutakhir, menggunakan referensi model populer dan brand ternama di dunia, produk baru dengan minimal 50 modelper-tahun, urut design dan development yang terus menerus mengembangkan design/model baru, menjadi pelopor model di Indonesia, selalu menjaga kualitas dan harga terjangkau, ucap Agus Sunarto sebagai Manajer HRD (Human Resource Development). (*na)


MAHASISWA MENGIKUTI DISEMINASI HASIL KAJIAN AL-QUR’AN

PRINGSEWU – Pemerintah Kabupaten Pringsewu bekerja sama dengan Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, menggelar Diseminasi Hasil Kajian Al-Qur’an dan Dinamika Sosial (Menakar Peran Kementerian Agama​ Republik Indonesia) di Aula Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Pringsewu.
Kegiatan yang berlangsung Senin (23/10), pagi hingga siang ini dihadiri oleh Wakil Bupati Pringsewu Dr. H. Fauzi, Mahasiswa STMIK Pringsewu, Pengurus PCNU Kabupaten Pringsewu, Akademisi, Guru, Pegawai Kementerian Agama, maupun tamu undangan yang lain. Acara ditandai dengan pertukaran cinderamata antara Wakil Bupati Pringsewu Dr. H. Fauzi dengan Dr. H. Muchlis M. Hanafi, MA.

untuk dipelajari secara komprehensif terutama juga agar bisa diamalkan oleh kita semua. Sebagai lembaga yang bertugas melakukan pentashihan mushaf Al-Qur’an, Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) tidak hanya mentashih Al-Qur’an bagi orang-orang awas atau orang yang bisa melihat, namun juga mentashih Al-Qur’an Braille yang diperuntukkan bagi penyandang disabilitas netra. “Lajnah dalam hal ini terus berupaya memfasilitasi apa yang menjadi kebutuhan teman-teman penyandang disabilitas netra.” Demikian disampaikan Kepala LPMQ, Dr. H. Muchlis M. Hanafi, MA dalam Desiminasi Hasil Kajian Al-Qur’an yg diselenggarakan Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Pringsewu.

Doktor lulusan Al-Azhar Mesir ini menambahkan bahwa bukan Al-Qur’an saja yang akan dihadirkan untuk penyandang disabilitas netra, namun juga produk-produk LPMQ lainnya, seperti tafsir tematik, tafsir ilmi, dan lain sebagainya. Upaya ini dilakukan agar produk-produk LPMQ bisa dirasakan oleh semua orang dan kalangan, termasuk para penyandang disabilitas netra, ucapnya.
Beliau menegaskan, cara memperlakukan Al-Qur’an itu idealnya komprehensif. Di Indonesia ini ada fenomena mempelajari Al-Qur’an secara gegap gempita. Tapi ada keterputusan setelah orang belajar membaca Al-Qur’an ini. Lajnah mencoba mengisi ruang kosong yaitu pemahaman Al-Qur’an. Saya istilahkan tajwid. Dari tajwid bacaan ke tajwid amalan,” tutur Alumni Al Azhar Mesir ini.
Di akhir acara, ada tanya jawab dan diskusi. Kepala LPMQ ini juga membagikan Tafsir Ilmi hasil kerja sama LPMQ dengan LIPI kepada para peserta. “Sekarang sedang dikembangkan Tafsir Tematik, model tafsir kolaborasi ulama dari berbagai disiplin ilmu, seperti ahli tafsir, LIPI, LAPAN, UGM, maupun ITB. Para ahli ini berkumpul untuk diskusi secara mendalam. Alhamdulillah, sudah mengahasilkan sembilan belas judul buku, terkait berbagai tema terutama sains dan teknologi, ucapnya


REVOLUSI MENTAL DAN WAWASAN KEBANGSAAN

PRINGSEWU – Rabu (25/10), forum keserasian sosial Pekon Mulyorejo Kecamatan Banyumas mengadakan kegiatan dialog tematik dengan tema “Wawasan Kebangsaan” yang berlangsung di Balai Pekon Mulyorejo Kecamatan Banyumas.
Ponidi, M.Pd selaku narasumber dari STMIK Pringsewu mengatakan, wawasan kebangsaan dapat juga diartikan sebagai cara memandang / sudut pandang yang mengandung kemampuan seseorang atau kelompok orang untuk memahami keberadaan jati diri sebagai suatu bangsa dalam memandang dirinya dan bertingkah laku sesuai falsafah hidup bangsa dalam lingkungan internal dan lingkungan eksternal
Wawasan Kebangsaan Indonesia juga dikenal sebagai sebuah pedoman yang masih bersifat filosofia normatif. Sebagai perwujudan dari rasa dan semangat kebangsaan yang melahirkan bangsa Indonesia. Akan tetapi situasi dan suasana lingkungan yang terus berubah sejalan dengan proses perkembangan kehidupan bangsa dari waktu ke waktu. Wawasan Kebangsaan Indonesia harus senantiasa dapat menyesuaikan diri dengan perkembagan dan berbagai bentuk implementasinya.
Makna Wawasan Kebangsaan
Wawasan Kebangsaan bagi bangsa Indonesia memiliki berbagai makna, salah satunya adalah:
1. Wawasan kebangsaan mengamanatkan kepada seluruh bangsa agar menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa di atas kepentingan individu atau golongan.
2. Wawasan kebangsaan tidak memberi tempat pada patriotisme yang licik
3. Wawasan kebangsaan mengembangkan persatuan Indonesia sedemikian rupa sehingga asas Bhinneka Tunggal Ika dipertahankan.
4. NKRI yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur bertekad untuk mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera lahir batin, sejajar dengan bangsa lain yang sudah maju.
5. Dengan wawasan kebangsaan yang dilandasi oleh pandangan hidup Pancasila, bangsa Indonesia telah berhasil merintis jalan menjalani misinya di tengah-tengah tata kehidupan di dunia.
Nilai Dasar Wawasan Kebangsaan
Nilai Wawasan Kebangsaan yang terwujud dalam persatuan dan kesatuan bangsa memiliki 6 dimensi yang bersifat mendasar dan fundamental, yaitu sebagai berikut:
1. Penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
2. Cinta atas tanah air dan bangsa.
3. Demokrasi atau kedaulatan rakyat.
4. Tekad bersama untuk berkehidupan kebangsaan yang bebas, merdeka, dan besatu.
5. Masyarakat adil-makmur.
6. Kesetiakawanan sosial.
Asas Wawasan Kebangsaan
Merupakan ketentuan-ketentuan dasar yang harus dipatuhi, dipelihara, ditaati dan diciptakan agar terwujud demi tetap taat dan setianya unsur / komponen pembentuk bangsa Indonesia (golongan/suku) terhadap kesepakatan bersama.
Asas Wawasan Kebangsaan terdiri dari:
1. Kepentingan/Tujuan yang sama
2. Solidaritas
3. Keadilan
4. Kerjasama
5. Kejujuran
6. Kesetiaan terhadap kesepakatan
Hakekat Wawasan Kebangsaan
Hakekat Wawasan Kebangsaan Adalah keutuhan nasional / nusantara, dalam pengertian cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara dan demi kepentingan nasional. Berarti setiap warga negara dan aparatur negara wajib berfikir, bersikap dan bertindak secara utuh menyeluruh dalam lingkup dan demi kepentingan bangsa termasuk produk-produk yang dihasilkan oleh lembaga Negara
Hubungan Wawasan Kebangsaan dan Ketahanan Nasional
Dalam penyelenggaraan kehidupan nasional agar senantiasa mengarah pada pencapaian tujuan nasional diperlukan suatu landasan dan pedoman yang kokoh berupa konsepsi wawasan kebangsaan untuk mewujudkan aspirasi bangsa serta kepentingan dan tujuan nasional.
Wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan wawasan nusantara yang tidak lain adalah pedoman bagi proses pembangunan nasional menuju tujuan nasional. sedangkan ketahanan nasional adalah kondisi yang harus diwujudkan agar proses pencapaian tujuan nasional tersebut dapat berjalan dengan sukses. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa wawasan kebangsaan dan Ketahanan Nasional merupakan dua konsepsi dasar yang saling mendukung sebagai pedoman bagi penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara agar tetap jaya dan berkembang seterusnya.

STMIK PRINGSEWU GELARA UPACARA HARI SUMPAH PEMUDA KE 89 BERSAMA MENWA, BEM SERTA MAHASISWA

STMIK PRINGSEWU — Setiap kali memperingati hari Sumpah Pemuda, semua stake holder berbondong-bondong menggelar berbagai acara, salah satunya yang dilakukan civitas akademik STMIK Pringsewu dengan menggelar Upacara Hari Sumpah Pemuda ke 89 di halaman kampus setempat, Sabtu (28/10.

Nur Aminudin selaku Inspektur Upacara mengatakan, dihari Sumpah Pemuda yang ke-89 pada tahun 2017 ini, Resimen Mahasiswa dan rekan-rekan dari BEM, Mahasiswa, dan Pimpinan Perguruan Tinggi STMIK Pringsewu beserta Staff dan jajarannya memperingati hari Sumpah Pemuda dengan melaksanakan upacara pengibaran Bendera di halaman kampus setempat. Beliau juga menegaskan bahwa sumpah pemuda merupakan satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Kepada mahasiswa mahasiswi STMIK Pringsewu agar mempererat persatuan di tengah perbedaan, jaga nilai-nilai sumpah pemuda, terutama satu bangsa satu tanah air, jangan khianati sumpah pemuda, melalui sumpah pemuda, tanah air, bangsa dan bahasa dapat diwujudkan untuk bersatu. Dengan sumpah pemuda pula perjuangan yang dilakukan oleh bangsa indonesia tidak lagi bersifat kedaerahan, namun sifatnya sudah nasionalis hingga akhirnya kemerdekaan dapat dicapai.
Dan hari ini kita sebagai Pemuda Pemudi harus bangga, dan mampu untuk menjadi Pemuda Pemudi yang hebat, berkarakter dan berkarya, serta memiliki intelektual yang cerdas. Sehingga bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar dan hebat serta selalu menjunjung tinggi nama dan kehormatan Garba Ilmiah dan sadar akan hari depan bangsa.
Kita harus bisa dan yakin bahwa kita sebagai Pemuda Pemudi untuk bisa percaya diri dan berani bersaing di era globalisasi disaat sekarang ini dengan kecanggihan Teknologi yang sekarang kita miliki dan tidak pernah melupakan jasa-jasa para pahlawan yang berjuang dimedan perang, hanya untuk kemerdekaan bangsa Indonesia ini.
Kita sebagai Pemuda Pemudi harus bisa memberikan contoh kepada Masyarakat, dengan banyak memberikan kontribusi kepada masyarakat, baik dari segi sosial maupun pemikiran sesuai dengan Tridharma Perguruan Tinggi. Pemuda pemudi sekarang harus tetap semangat, pantang menyerah dan kalau bukan kita lagi siapa lagi, yang akan menjadi penerus bangsa ini.
Dengan menerapkan makna yang terkandung dalam sumpah pemuda dapat menghindari terjadinya perang saudara maupun perang antar suku bangsa. Dimana sumpah pemuda juga mampu untuk menumbuhkan sikap saling menghormati dan menghargai, ucapnya

STMIK PRINGSEWU – RESIMEN MAHASISWA GELAR SEMINAR “MENCEGAH RADIKALISME”

STMIK PRINGSEWU – Senin (2/10), maraknya paham radikalisme yang mengancam keutuhan NKRI akhir-akhir ini menggugah resimen mahasiswa batalyon 208 Raider Pringsewu untuk melakukan gerakan perlawanan. Gerakan tersebut dengan melaksanakan seminar “Peran Mahasiswa dalam mencegah Radikalisme di Lingkungan Kampus dan Masyarakat”.
Kegiatan tersebut merupakan program kerja staf komando resimen mahasiswa Raden Intan Batalyon 208 Raider Pringsewu tahun 2017-2018 tentang pelaksanaan seminar serta kesepakatan bersama empat menteri : menteri pertahanan, menteri dalam negeri, menteri riset teknologi dan dikti, menteri pemuda dan olah raga nomor KB/11/XII/2014, 421.73/6660A/SJ, 6/M/MOU/XII/2014, 1175 tahun 2014 tanggal 19 Desember 2014 tentang pembinaan dan pemberdayaan resimen mahasiswa Indonesia dalam bela negara.seminar “Peran Mahasiswa dalam mencegah Radikalisme di Lingkungan Kampus dan Masyarakat” yang berlangsung di Auditorium Lt. II STMIK Pringsewu dihadiri oleh dandim 0424 Tanggamus Letkol Inf. Hista Soleh Harahap sekaligus selaku narasumber, Danramil Pringsewu Kapten Inf Redi Kurniawan, Wakil Ketua I Bidang Akademik Elisabet Yunaeti A, M.T.I, Wakil Ketua III bidang Kemahasiswaa Nur Aminudin, M.T.I, Kaprodi Sistem Informasi Tri Susilowati, M.T.I, bapak/ibu dosen serta 284 mahasiswa STMIK Pringsewu

Seminar “Peran Mahasiswa dalam mencegah Radikalisme di Lingkungan Kampus dan Masyarakat” dibuka oleh Wakil Ketua III bidang kemahasiswaan Nur Aminudin, M.T.I, beliau mengatakan mengapresiasi langkah resimen mahasiswa dalam mencegah peredaran paham radikalisme, penyebaran paham radikalisme tidak terlepas dari pengaruh dan dampak isu global yang terjadi, Kegiatan ini menunjukkan komitmen resimen mahasiswa dalam mencegah paham radikalisme terutama di lingkungan kampus dan masyarakat dalam menjaga keutuhan NKRI, ucapnya dalam sambutan.

Dandim 0424 Letkol Inf. Hista Soleh Harahap selaku narasumber mengatakan, gerakan radikalisme yang dapat meruntuhkan rasa kebangsaan dan persatuan semakin mengkhawatirkan, maka perlu ada pemahaman pancasila, Pancasila merupakan lambang serta dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia yang harus dipahami, dihayati, dimengerti serta diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, hal tersebut supaya nilai-nilai luhur Pancasila tidak luntur mengingat upaya yang dilakukan oleh kelompok radikalisme. Maraknya gerakan radikal yang terjadi dengan sasaran generasi muda, Kodim 0424 Tanggamus melakukan langka antisipasi dengan memberikan materi seminar “Peran Mahasiswa dalam mencegah Radikalisme di Lingkungan Kampus dan Masyarakat” dengan materi dialog interaktif mencegah gerakan radikalisme dengan mendalami ideologi yang sesungguhnya. Beliau mengimbau kepada mahasiswa agar dapat selalu berpedoman pada Pancasila dan selalu bertindak proaktif dalam pencegahan Paham Radikalisme,” ucapnya.

PELATIHAN TABLE MANNER

STMIK PRINGSEWU – Sabtu (7/10), mahasiswa jurusan sistem informasi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Pringsewu melaksanakan kegiatan table manner di hotel bukit randu lampung. Pengetahuan table manner bagi mahasiswa sangat penting untuk menambah pengetahuan dan pengalaman, hal ini juga merupakan proses pengembangan diri mahasiswa yang diintegrasikan dalam Mata Kuliah Character Building.
Program table manner tersebut, agar para mahasiswa dapat mengetahui praktek dan pengalaman tata cara makan yang baik secara langsung, mahasiswa yang telah mengikuti program tersebut, nantinya dapat dipraktekan dengan baik dalam jamuan makan.
Sudewi, M.M selaku dosen mata kuliah Character Building dan selaku dosen pendamping mengatakan, program studi sistem informasi kelas line 6 Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Pringsewu mengasah skill mahasiswanya melalui tabel manner. Tabel manner itu adalah aturan etika yang dipergunakan pada saat makan, yang mana memberikan petunjuk-petunjuk yang benar dalam penggunaan alat makan. Perbedaan budaya makan dapat membuat aturan tersebut berubah-ubah yang bertujuan menambah wawasan mahasiswa tentang etika budaya bangsa-bangsa lain. Kepada para mahasiswa yang nantinya akan menjadi seorang Public Relations Officer. Pelatihan yang diikuti oleh sekitar 40 orang mahasiswa angkatan 2016–2017.
Lebih lanjut diungkapkan Dosen Pendamping Sudewi, kegiatan table manner juga untuk mengetahui kepribadian seseorang melalui tata cara bersikap dan berperilaku di meja makan. Kami menempah mahasiswa tak hanya secara teori mata kuliah saja, melainkan juga mempraktekkannya. Kami juga menginginkan mahasiswa nantinya menjadi guru yang baik dalam berucap, bersikap dan berperilaku sopan dalam masyarakat,” ungkapnya.
Mempelajari Table Manner sama sekali bukan untuk mengubah kebiasaan kita sehari-hari di rumah, tetapi hanya sebagai dasar yang perlu diketahui agar tingkah gerak dan perilaku kita pada waktu dihadapkan pada kondisi yang formal tidak menjadi kaku, merasa rendah diri dengan keadaan yang serba aneh. Dalam kegiatan Table Manner kita akan menghadapi 3 aspek penting yaitu (1). Table Setting (Persiapan dan Penataan), (2). Food & Beverage Service (Sistem dan Cara Pelayanan), (3). Table Etiquette (Etika Servis dan Pelayanan)

STMIK PRINGSEWU – SEMINAR BEDAH BUKU APSI

STMIK PRINGSEWU – Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Pringsewu menyelenggarakan acara Seminar dan Bedah Buku “Analisis Perancangan Sistem Informasi”, bertempat di Auditorium lantai II STMIK Pringsewu. Jum’at (30/9)
Bedah buku tentu sangat berkaitan dengan dunia tulis menulis. Menulis merupakan sebuah kegiatan intelektualitas yang sangat bermanfaat bagi penulis atau pembaca.
Dengan menulis kita bisa menuangkan isi pikiran kita terhadap sesuatu. Dengan menulis kita bisa berekspresi dengan bebas terkait keilmuan yang berkembang. Sehingga bisa dikatakan sebuah karya tulisan sebagai perwakilan ekspresi dari pemikiran sang penulis untuk ditransfer kepada semua pembaca dimanapun berada.
Hadir dalam acara bedah buku tersebut, Wakil Ketua I (E. Yunaeti A, M.T.I), Wakil Ketua III (Nur Aminudin, M.T.I), Ka. LPPM (M. Muslihudin, M.T.I), Ka. SDM (Dedi Irawan, M.E.Sy), Kaprodi Manajemen Informatika (Oktavianto, M.T.I), tidak ketinggalan Bapak dan Ibu dosen dilingkungan STMIK Pringsewu.
Dalam sambutannya Nur Aminudin, M.T.I (Wakil Ketua III) STMIK Pringsewu mengatakan, Analisis dan perancangan sistem adalah suatu pendekatan yang sistematis untuk mengidentifikasi masalah, peluang dan tujuan, mengidentifikasi arus data dan arus informasi, merancang sistem informasi. Dengan dilaksanakan seminar bedah buku tersebut diharapkan mahasiswa memahami konsep dasar Analisa dan perancangan Sistem Informasi, mahasiswa memahami pentingnya fase Analisa dan desain dalam pembangunan sebuah sistem informasi, mahasiswa memahami peran seorang system analyst, mahasiswa memahami penyebab terbesar gagalnya proyek sistem informasi, yang akan di kupas oleh penulisnya Oktavianto, M.T.I & M. Muslihudin, M.T.I, ucapnya sekaligus membuka acara seminar bedah buku tersebut

MAHASISWA STMIK PRINGSEWU GELAR SEMINAR UNDANG-UNDANG ITE

PRINGSEWU – Mahasiswa STMIK Pringsewu menggelar seminar terkait Undang-Undang ITE No 19/2016 di Auditorium Lt. II STMIK Pringsewu, Sabtu (4/3), Hadir dalam acara tersebut Wakil Ketua I (E. Yunaeti A, M.T.I), Wakil Ketua III (Nur Aminudin, M.T.I), Ka. LPPM (M. Muslihudin, M.T.I) serta bapak/ibu Dosen STMIK Pringsewu.

Dalam sambutannya, sekaligus membuka acara seminar tersebut, Nur Aminudin, M.T.I mengingatkan kepada mahasiswa STMIK Pringsewu untuk selalu hati-hati dalam mengunggah informasi apapun dalam media sosial, sebab salah dalam berpendapat di medsos dapat berujung pada ancaman hukuman. Teknologi untuk memenuhi kebutuhan manusia memang sangat berdampak positif dan luas, tapi juga dapat dimanfaatkan untuk merugikan pihak-pihak tertentu,” katanya.
Menurutnya, kebebasan berpendapat memang menjadi bagian dari hak asasi manusia, namun kebebasan harus disertai dengan tanggung jawab. Dikatakannya, sejak diberlakukannya UU ITE , kehadirannya menuai pro dan kontra karena beberapa pasal berpotensi dapat menjerat pengguna internet terutama media sosial dalam kaitanya terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kita perlu memahami UU ITE supaya kita bisa memanfaatkannya sesuai dengan peran yang ada, kalau tidak nantinya, bisa-bisa menabrak aturan dan bermasalah dengan hukum.
Mahasiswa STMIK Pringsewu untuk membingkai ilmu pengetahuan di era elektronik/digital dalam perspektif hukum, moral dan agama.
Ilmu pengetahuan dan teknologi dipergunakan untuk hal-hal yang positif, dipergunakan oleh orang-orang yang mampu bersyukur, artinya bagaimana kita menggunakan seluruh potensi itu untuk kebaikan dan kemuliaan, salah satu diantaranya adalah sebagai guide, bagaimana kita menempatkan media sosial itu dalam kerangka moral, salah satunya adalah sebagai penunjang pembangunan, ujarnya.
Sebaik apapun UU ITE dibuat, tak akan berpengaruh tanpa adanya kesadaran hukum dari masyarakat, kita perlu bijak dalam menggunakan media sosial, ucapnya



Dilanjutkan serah terima cindera mata oleh Wakil Ketua I (E. Yunaeti A, M.T.I) kepada Narasumber dalam seminar nasional (AKBP. I Ketut Seregig, S.H., M.H)

Dalam seminar tersebut, AKBP. I Ketut Seregig, S.H., M.H mengatakan, media sosial memberi kesempatan seluas-luasnya kepada jejaring sosial atau pada siapapun untuk berpendapat. Misalnya Lewat kicauan di Twitter, status di Facebook, ataupun video di Youtube, pengguna bebas menyatakan dan menulis apa saja pada media yang mereka inginkan.
Tetapi jangan lupa, dengan ancaman hukum terhadap aktivitas di internet tetap ada. Keberadaan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Pasal 310 Ayat (1) juga Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas undang-undang nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), pada dasarnya menjadi rambu-rambu dalam interaksi sosial melalui media internet.
UU ITE mengatur berbagai perlindungan hukum atas kegiatan yang memanfaatkan internet sebagai medianya, baik transaksi maupun pemanfaatan informasinya. Pada UU ITE ini juga diatur berbagai ancaman hukuman bagi kejahatan melalui media internet. Sementara dalam KUHP, khususnya Pasal 310 Ayat (1), juga diatur masalah pencemaran nama baik. Ucapnya


STMIK PRINGSEWU – OJK MENGAJAR

STMIK PRINGSEWU – Jum’at (31/3), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung mengenalkan diri dan melakukan sosialisasi kepada mahasiswa/mahasiswi STMIK Pringsewu & STIT Pringsewu di auditorium Lt. II STMIK Pringsewu, Kegiatan tersebut dibuka secara langsung oleh Ketua Yayasan Bapak DR. H. Fauzi, S.E., M.Kom., Akt., CA
OJK berkewajiban memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat khususnya kepada para mahasiswa atas karakteristik sektor jasa keuangan, layanan dan produknya,” kata Pak Wendi Rahmadi Deputi Direktur Pengawasan OJK Provinsi Lampung, yang didampingi oleh Bapak Milado Pani (Kasubag. Pengawasan Pasar Modal), Bapak Dwi Krisna Yudi (Kasubag. Edukasi), Ibu Dewi Indah Hanggono (Staff Edukasi dan Perlindungan Konsumen) di auditorium Lt. II STMIK Pringsewu.

Dalam kegiatan itu ada beberapa materi yang disampaikan seperti, pengenalan tentang OJK, industri jasa keuangan dan tentang simpanan pelajar yang disampaikan oleh bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah lembaga negara yang dibentuk berdasarkan UU Nomor 21 Tahun 2011 yang berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan. OJK adalah lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan. OJK didirikan untuk menggantikan peran Bapepam-LK dalam pengaturan dan pengawasan pasar modal dan lembaga keuangan, serta menggantikan peran Bank Indonesia dalam pengaturan dan pengawasan bank, serta untuk melindungi konsumen industri jasa keuangan.
Otoritas Jasa Keuangan dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan:
1. terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel;
2. mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil; dan
3. mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya meningkatkan peran Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) sebagai salah satu komponen penting dalam sistem keuangan. Dalam menjalankan bisnisnya, terdapat IKNB yang melakukan pengelolaan risiko dengan menerima premi/iuran/imbal jasa penjaminan yang selanjutnya diinvestasikan untuk memenuhi kewajibannya, seperti Asuransi, Dana Pensiun, dan Perusahaan Penjaminan.
Selain itu, terdapat pula IKNB yang melakukan penyaluran pinjaman atau pembiayaan, seperti Perusahaan Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Pergadaian, dan Lembaga Keuangan Mikro.
IKNB sebagai salah satu komponen penting sistem keuangan yang menjalankan fungsi intermediasi bagi berbagai kegiatan produktif di dalam perekonomian nasional sebagai alternatif sumber pendanaan sekaligus melakukan proteksi terhadap risiko usaha, khususnya pada sektor industri kreatif, UMKM, sektor infrastruktur, dan usaha rintisan/start up.


BAHAYA NARKOBA BAGI KESEHATAN


STMIK Pringsewu – Sabtu, (11/9) Fhata Zafalaus, S.I.Kom., (Penyuluh Narkoba BNN Provinsi Lampung) pria kelahiran Palembang, 23 Mei 1989 dalam acara Program Orientasi Studi Pendidikan Tinggi (POSDIKTI) STMIK Pringsewu menyampaikan “Bahaya Narkoba bagi Kesehatan”. Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya.
Selain “narkoba”, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif.
Semua istilah ini, baik “narkoba” atau napza, mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan narkoba sebenarnya adalah psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioparasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian yang telah di luar batas dosis.

Beliau mengatakan, permasalahan Penyalahgunaan dan Peredaran gelap Narkoba (Narkotika, Psikotropika dan Bahan adiktif lainnya) di Indonesia sejak lama telah menjadi hambatan dalam pembangunan kualitas sumber daya manusia, khususnya generasi muda bangsa.
Narkoba memang sudah menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat. Berbagai kampanye anti narkoba dan penanggulangan terhadap orang-orang yang ingin sembuh dari ketergantungan narkoba semakin banyak didengung-dengungkan. Sebab, penyalahgunaan narkoba bisa membahayakan bagi keluarga, masyarakat, dan masa depan bangsa.
Hingga kini penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Misalnya saja dari bandar narkoba yang senang mencari mangsa didaerah sekolah, diskotik, tempat pelacuran, dan tempat-tempat perkumpulan genk.
Tentu saja hal ini bisa membuat para orang tua, ormas, pemerintah khawatir akan penyebaran narkoba yang begitu meraja rela. Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan, namun masih sedikit kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anak-anak usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus narkoba. Hingga saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba pada anak-anak yaitu dari pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan dapat mengawasi dan mendidik anaknya untuk selalu menjauhi Narkoba.
Beliau menegaskan kepada peserta POSDIKTI STMIK Pringsewu, bijaklah sebagai mahasiswa dan generasi muda yang hebat, tidak perlu mencoba menyalahgunakan narkoba karena rasa penasaran dan ingin tahu. Cukup gunakan pengalaman orang-orang sebelum kita menderita sebagai pelajaran bagi kita. Ucapnya. (*na

PEMBEKALAN KULIAH KERJA NYATA STMIK & STIT PRINGSEWU

STMIK PRINGSEWU, Selasa (19/7). Telah dilaksanakan acara pembekalan Kuliah Kerja Nyata gelombang 1 untuk para Mahasiswa Mahasiswi STMIK Pringsewu yang akan melaksanakan kegiatan KKN dibeberapa lokasi. Acara ini bertempat di Aula STMIK Pringsewu,lt.2., untuk gelombang 2 akan dilaksanakan pada Rabu (20/7).
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan wadah bagi mahasiswa dalam menerapkan ilmu–ilmu yang diperoleh dari Perguruan Tinggi di masyarakat. Pelaksanaan KKN sebagai wahana pengabdian masyarakat diharapkan juga dapat mengembangkan kemampuan praktis mahasiswa dalam menyerap keahlian yang ada dimasyarakat. Sehingga KKN diharapkan mampu membantu menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada. Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang lahir dari proses pembangunan, pada hakekatnya merupakan pelaksanaan dari falsafah pendidikan nasional, dalam rangka Tri Darma Perguruan Tinggi.

Kuliah kerja nyata ( KKN ) juga merupakan salah satu mata kuliah dalam perguruan tinggi. Dalam kegiatan ini, mahasiswa melakukan segala tugas-tugas yang merupakan penerapan kegiatan akademik yang diwujudkan dalam kegiatan langsung oleh mahasiswa di lingkungan masyarakat atau lembaga. Harapannya, mahasiswa memperoleh pengalaman yang dapat meningkatkan kedewasaan atau profesionalisme untuk memperbaharui dan mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat yang lebih baik.
Dalam kaitannya dengan penelitian, mahasiswa diajak untuk meneliti dan merumuskan masalah yang kompleks, menelaah potensi-potensi dan kelemahan dalam masyarakat (kampus) dan merumuskannya. Dengan makin tingginya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka mahasiswa dituntut untuk mengembangkan ilmu pengetahuan agar dapat berdaya dan berhasil guna. Oleh karena itu, teori yang didapatkan dari bangku kuliah diharapkan dapat diterapkan di lapangan. Pengetahuan teoritis belumlah dapat memberikan gambaran yang konkret jika belum diterapkan di lapangan.
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat adalah suatu kegiatan intrakurikuler wajib yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa, dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. KKN juga merupakan wahana penerapan serta pengembangan ilmu dan teknologi, dilaksanakan di luar kampus dalam waktu, mekanisme kerja, dan persyaratan tertentu.

Oleh karena itu, KKN diarahkan untuk menjamin keterkaitan antara dunia akademik-teoritik dan dunia empirik-praktis. Dengan demikian akan terjadi interaksi sinergis, saling menerima dan memberi, saling asah, asih, dan asuh antara mahasiswa dan masyarakat. Melalui KKN mahasiswa memperoleh pengalaman belajar dan bekerja dalam kegiatan pembangunan masyarakat sebagai wahana penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Esensial pelaksanaan KKN sebenamya merupakan jembatan penghubung antara lembaga STMIK Pringsewu dengan masyarakat dan Pemerintah Daerah dalam menampung dan menyalurkan semua aspirasi (Buttom Up) atau sebaliknya dari STMIK Pringsewu ke Pemerintah Daerah sehingga ada umpan balik yang dinamis dan bersinergi. KKN ini merupakan bentuk pengintegrasian dari disiplin ilmu yang diharapkan akan lebih menyentuh kebutuhan masyarakat sekaligus sebagai perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Keberadaan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) secara nyata masih diperlukan desa-desa yang masih memerlukan uluran tangan para cendikiawan maupun kaum visioner, hal tersebut bukannya tanpa dasar, akan tetapi bagi mereka yang mempunyai niat baik dan sungguh-sungguh untuk membangun desa dan manusianya, memang sangat tepat seiring dengan diberlakukannya otonomi daerah. Mahasiswa merupakan tenaga yang potensial karena mahasiswa adalah sebagian dari generasi muda yang mempunyai kesempatan untuk belajar dan miningkatkan keterampilan sehingga pribadinya akan mandiri.
KKN juga diharapkan dapat mendidik masyarakat untuk mandiri artinya dengan adanya KKN ini tidak hanya pembangunan fisik saja sebagai ukuran keberhasilan, akan tetapi yang lebih berharga apabila mahasiswa mampu mengubah dan membentuk jiwa, pola pikir, dan kepribadian masyarakat lebih matang sehingga dapat mandiri dalam hidup dan kehidupannya.
Tujuan KKN ada 3 muatan pemberdayaan (Trigatra KKN), yaitu :
1. Pemberdayaan personal (Personal Empowerment);
2. Pemberdayaan Masyarakat (Community Empowerment);
3. Pemberdayaan Institusi (Institutional Empowerment).
Pada dasarnya kegiatan KKN STMIK Pringsewu akan diarahkan kepada 4 (empat) sasaran utama, yaitu :


Masyarakat : (1) Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga untuk merencanakan serta melaksanakan program pembangunan, (2) Meningkatkan kemampuan berfikir, bersikap dan bertindak agar sesuai dengan program pembangunaan, (3) Memperoleh pembaharuan-pembaharuan yang diperlukan dalam pembangunan daerah, (4) Membentuk kader-kader pembangunan di masyarakat sehigga terjamin kesinambungan pembangunan.
Pemerintah Daerah : (1) Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga, serta ilmu, teknologi dan seni dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan, (2) Memanfaatkan bantuan tenaga mahasiswa untuk melaksanakan program pembangunan yang ada di bawah tanggung jawab pemda.
Perguruan Tinggi : (1) Perguruan tinggi lebih terarah dalam mengembangkan ilmu dan pengetahuan kepada mahasiswa dengan adanya umpan balik sebagai hasil integrasi mahasiswa dengan masyarakat. Dengan demikian, kurikulum perguruan tinggi akan dapat disesuaikan dengan tuntutan pembangunan. Tenaga pengajar memperoleh berbagai kasus yang dapat digunakan sebagai contoh dalam proses pendidikan, (2) Perguruan tinggi dapat menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah atau departemen lainya dalam melaksanakan pembangunan dan pembanguan IPTEKS, (3) Perguruan tinggi dapat mengembangkan IPTEKS yang lebih bermanfaat dalam pengelolan dan penyelesaian berbagai masalah pembangunan.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah kegiatan intra kulikuler yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa. Kegiatan KKN STMIK Pringsewu mengangkat tema Pemberdayaan Masyarakat Pekon Melalui Implementasi Teknologi Tepat Guna untuk Peningkatan Kesejahteraan serta Sinergime Perguruan Tinggi Pemerintah Daerah. “Sudah saatnya teori yang dipelajari di kampus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya melalui program KKN ini”.

PERAN MAHASISWA DALAM MENSUKSESKAN PESTA DEMOKRASI

STMIK Pringsewu – Sabtu, (11/9) A. Andoyo, M.T.I (Ketua KPU Kabupaten Pringsewu) dalam acara Program Orientasi Studi Pendidikan Tinggi (POSDIKTI) STMIK Pringsewu menyampaikan tentang peran mahasiswa dalam mensukseskan pesta demokrasi.
Pemilu merupakan pintu gerbang untuk mewujudkan suatu pemerintahan yang mendapat legitimasi luas dari masyarakat. Jika pemilu dilaksanakan secara demokratis, adil, jujur, langsung dan rahasia, maka terwujudnya pemilu yang berkualitas sangat tergantung bagaimana tahapan-tahapan penyelenggaraan pemilu dilaksanakan secara baik. Tahapan tersebut meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan.
Seiring dengan semangat penyelenggaraan pemilu yang demokratis, maka pemilu adalah suatu kemestian dari suatu lembaga yang sangat vital untuk demokrasi. Suatu pemilihan yang bebas berarti bahwa dalam suatu jangka waktu tertentu rakyat akan mendapat kesempatan untuk menyatakan hasratnya terhadap garis-garis politik yang harus diikuti oleh negara dan masyarakat dan terhadap orang-orang yang harus melaksanakan kebijaksanaan tersebut.

Dalam rangka terwujudnya tata susunan masyarakat yang dijiwai oleh cita-cita Revolusi Kemerdekaan Republik Indonesia Proklamasi 17 Agustus 1945 sebagaimana tersebut dalam Pancasila dan UUD 1945, maka penyusunan tata kehidupan itu harus dilakukan dengan jalan pemilihan umum. Penyelenggaraan pemilihan umum itu tidak sekedar memilih wakil-wakil rakyat untuk duduk dalam lembaga permusyawaratan/perwakilan saja dan juga tidak memilih wakil-wakil rakyat untuk menyusun negara baru dengan falfasafah negara baru, tetapi suatu pemilihan wakil-wakil rakyat oleh rakyat yang membawa isi hati nurani rakyat (aspirasi) dalam melaksanakan perjuangan mempertahankan dan mengembangkan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang bersumber pada proklamasi 17 Agustus 1945 guna memenuhi amanat penderitaan rakyat.
Pemilu diselenggarakan untuk menghindari terjadinya kekuasaan yang terpusat pada sekelompok orang tanpa mekanisme konstitusi yang jelas, sehingga ada kompetisi rasional, obyektif dan siap menang dan demikian juga siap kalah menjadi rakyat biasa . Oleh karena itu pemilihan umum merupakan salah satu sarana yang harus diadakan dalam negara demokrasi, untuk itu pemilu tidak boleh mengakibatkan rusaknya sendi-sendi demokrasi atau menimbulkan penderitaan rakyat melainkan harus menjamin suksesnya pemilihan umum. Suatu pemilihan umum yang demokratis pada prinsipnya harus mencerminkan aspirasi serta kepentingan masyarakat, oleh sebab itu maka asas-asas pemilu langsung, umum, bebas, dan rahasia, jujur dan adil harus dilaksanakan dengan baik.
Peran tokoh masyarakat adalah sangat strategis, dimana bangsa kita mempunyai karakter dalam kepemimpinan yang lebih bersifat paternalistik, yang lebih melihat sosok public figure sebagai panutan dan sangat ditaati petuah dan nasehat-nasehatnya, sehingga jika para tokohnya dapat menjaga martabat bangsanya dengan arif maka masyarakat secara umum akan mengikuti wawasan. Peran mahasiswa berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan, pelaksanaan dan pengawasan sesuai dengan levelnya. Mahasiswa bisa aktif dalam proses pemilu dengan pengawasan yang terlembaga melalui pemantau pemilu.
Ketua KPU Pringsewu A. Andoyo, M.T.I mengatakan, pemuda sebagai genarasi penerus bangsa agar ikut berpartisipasi mengawal jalannya pesta demokrasi tersebut bersama-sama dengan elemen masyarakat lainnya. Mahasiswa memiliki peran sentral yang sangat penting dalam mewujudkan demokrasi Indonesia yang berkualitas. Untuk itu, sebagai agent of change, mahasiswa diharapkan dapat menggunakan intelektualnya untuk menyelesaikan setiap permasalahan secara win-win solution. mengharapkan agar pemilih, khususnya mahasiswa dapat memanfaatkan kecerdasan emosional dengan memperhatikan nilai demokrasi serta karakter dan rekam jejak peserta Pemilu 2014 agar terlahir pemimpin yang amanah dan dapat membawa Indonesia menjadi negara yang lebih kuat.
Selain itu, Andoyo memperkenalkan Sebuah maskot didesain untuk menyemarakkan sebuah pesta demokrasi. Dalam hal ini “Si Balu” menjadi nama resmi maskot yang digunakan dalam rangka publikasi dan sosialisasi Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Pringsewu 2017 yang akan dilaksanakan pada hari Rabu, 15 Pebruari 2017. Bambu sebagai icon Pringsewu. Memegang paku mempunyai filosofi pemilih yang cerdas dan tajam dalam memilih calon. Tulisan Pilkada Pringsewu, Rabu 15 Pebruari 2017 menyampaikan sosialisasi hari H pemilihan bupati dan wakil bupati pringsewu. Tas berisi perundang-undangan sebagai dasar KPU Pringsewu menjalankan pemilihan bupati dan wakil bupati tahun 2017.
Jadilah PEMILIH CERDAS DALAM PEMILU
Sikap pro aktif dibutuhkan sebagai bentuk partisipasi dalam Pemilu. Di antaranya memastikan nama sudah tertera dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Nama dapat dilihat di kelurahan atau situs Komisi Pemilihan Umum (KPU) di data.kpu.go.id/dps.php
Kenali Calon
Sebelum memilih, pastikan rekam jejak calon yang akan dipilih, Riwayat hidup calon dapat berhubungan dengan latar belakang pendidikan, pekerjaan, aktifitas dalam masyarakat, kemungkinan terjerat perkara tindak kriminal atau pidana, pelanggaran hak asasi manusia (HAM), dan lain-lain. atau cek profil calon anggota legislatif situs Komisi Pemilihan Umum (KPU) di dct.kpu.go.id/dps.php
Ketahui Program, Visi, dan Misi dari Calon dan Partai Politik
Sebelum menentukan pilihan di dalam Pemilu jangan lupa mengenal program, visi, misi calon dan partai Politik sejauh mana korelasi antara Riwayat Hidup Calon dan Partai Politiknya.
Diskusikan Pilihanmu dengan Berbagai Unsur Masyarakat
Setelah memperoleh informasi yang cukup mengenai visi, misi, dan program partai politik serta data mengenai riwayat hidup calon maka untuk mengenal lebih dalam, informasi yang telah diperoleh dapat didiskusikan pelbagai unsur di masyarakat. Data dan informasi itu akan makin diperkaya sehingga menjadi dasar yang kuat dalam menentukan pilihan.
Dalam menentukan calon yang akan dipilih tetap dibutuhkan sikap rasional seperti apakah program yang diusung sesuai kebutuhan masyarakat atau tidak. Dan apakah calon yang akan dipilih itu merupakan sosok yang dapat dipercaya dalam menjalankan program tersebut.


WORKSHOP & SOSIALISASI INOVASI TEPAT GUNA APLIKASI GAMBAR 3D

STMIK PRINGSEWU – Teknologi tepat guna merupakan teknologi yang dirancang dan dikembangkan berdasarkan pada aspek-aspek lingkungan, sosial, budaya, ekonomi, dan etika masyarakat pengguna. Hemat sumber daya, minim dampak polutif, mudah penggunaan dan perawatannya merupakan bagian yang menjadi perhatian.
Kamis, (23/6) STMIK Pringsewu bekerjasama dengan BAPPEDA Kabupaten Pringsewu mengadakan workshop & sosialisasi inovasi tepat guna aplikasi gambar 3d bagi guru tk & paud Kabupaten Pringsewu.
Kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut bagi mahasiswa-mahasiswi STMIK Pringsewu (Tim Robotik STMIK Pringsewu) dalam rangka menyebarluaskan dan menumbuhkan kreasi serta inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG) yang sudah diciptakan, maka perlu adanya informasi dan orientasi kepada guru tk dan paud Kabupaten Pringsewu.
Alhamdulillah Tim Robotik STMIK Pringsewu Juara 3 Kategori Umum Lomba Kreatif dan Inovasi Daerah Kabupaten Pringsewu 2016 (Aplikasi mengganbar 3Dimensi / Augmented Reality) pada tanggal 1 s/d 2 Juni 2016.

Ketua LPPM STMIK Pringsewu (M. Muslihudin, M.T.I) dalam sambutannya mengatakan, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STMIK Pringsewu adalah unsur pelaksana akademik yang melaksanakan sebagian tugas pokok dan fungsi STMIK Pringsewu di bidang Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Muslihudin juga menegaskan, bahwa LPPM STMIK Pringsewu selalu berusaha mengembangkan kerjasama penelitian dan pengabdian masyarakat yang bersinergi dengan pemerintah, industri dan lembaga masyarakat yang bersifat interdisipliner guna menyesuaikan kebutuhan masyarakat, ucapnya.
Pembukaan workshop & sosialisasi inovasi tepat guna aplikasi gambar 3d bagi guru tk & paud Kabupaten Pringsewu tampak hadir E. Yunaeti A, M.T.I (Wakil Ketua I), Nur Aminudin, M.T.I (Wakil Ketua III), Muslihudin, M.T.I (Ka. LPPM), Dedi Irawan, M.E.Sy (Ka. SDM), Oktafianto, M.T.I (Kaprodi D3), Tri Susilowati, M.T.I (Kaprodi S1), Bapak/Ibu Dosen STMIK Pringsewu, dari BAPPEDA Kabupaten Pringsewu, Cici Daniasri, S.T., M.Si (Kabid. Penelitian & Pengembangan BAPPEDA), Didik Suswanto, M.Kes (BAPPEDA).
Workshop & Sosialisasi inovasi tepat guna aplikasi gambar 3d bagi guru tk & paud Kabupaten Pringsewu dibuka oleh Cici Daniasri, S.T., M.Si (Kabid. Penelitian & Pengembangan BAPPEDA) mewakili Akhmad Fadoli, M.Si (Kepala BAPPEDA Kabupaten Pringsewu)

MEMBANGUN BUDAYA TERTIB LALU LINTAS

STMIK Pringsewu – Sabtu (11/6), “Membangun Budaya Tertib Lalu Lintas” merupakan salah satu materi di program orientasi studi pendidikan tinggi (POSDIKTI) STMIK Pringsewu diisi langsung oleh Bripka Yuliansyah Idrus selaku Banit Pendidikkan dan rekayasa Satlantas Polres Tanggamus. Beliau sangat bahagia diberikan kesempatan untuk memberikan materi “membangun budaya tertib lalu lintas” dan menyampaikan ucapan terima kasih kepada STMIK Pringsewu yang sudah memberikan kesempatan kepada Satuan Lalu Lintas Polres Tanggamus.

Yuliansyah mengatakan, membangun budaya tertib lalu lintas dari mahasiswa dapat menjadi contoh bagi masyarakat bagaimana berlalulintas yang baik dan terhindar dari kecelakaan. Selaku mahasiswa STMIK Pringsewu harus selalu mendukung keselamatan berlalulintas khususnya bagaimana berkendaraan yang baik dan memperhatikan rambu-rambu dan aturan lalulintas. Mari kita bersama-sama meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas, dan kita tidak bosan-bosan memberikan penyuluhan kepada para pelajar dari sampai jenjang perguruan tinggi”, jelasnya.
Ditambahkan Nur Aminudin, M.T.I (Wakil Ketua III) mengatakan, “Membangun Budaya Tertib Lalu Lintas” bertujuan untuk menanamkan kesadaran tertib berlalu lintas kepada para mahasiswa sehingga dapat mengurangi volume kecelakaan yang terjadi di jalan raya, ucapnya

SEMINAR CYBER LAW

STMIK PRINGSEWU – Jum’at (4/3), Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) banyak yang harus di persiapkan dari segi sumber daya manusia dan juga dari segi ekonomi.
Mahasiswa STMIK Pringsewu menggelar Seminar Kompetensi Mahasiswa Informatika Menghadapi MEA . Acara ini sebagai salah satu bentuk kesadaran dan kesiapan mahasiswa STMIK Pringsewu dalam menghadapi MEA. Acara tersebut di buka oleh Nur Aminudin, M.T.I Wakil Ketua III STMIK Pringsewu.
Seminar yang dimoderatori oleh Bapak Miswan Gumanti, MBA ini menghadirkan narasumber Bapak Satria Abadi, M.T.I, beliau merupakan mahasiswa S3 Universitas Selangor Malaysia sekaligus dosen tetap STMIK Pringsewu.
Satria Abadi, M.T.I menjelaskan berkaitan tentang perlunya membekali diri soft skill dan Hard Skill, soft skill yaitu ketrampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (inter Personal Skills) dan ketrampilan dalam mengatur dirinya sendiri (Intra-personal Skills) yang mampu mengembangkan unjuk kerja secara maksimal. Soft skills membuat keberadaan seseorang akan semakin terasa di tengah masyarakat. Dengan soft skills seseorang akan memiliki keterampilan akan berkomunikasi, keterampilan emosional, keterampilan berbahasa, keterampilan berkelompok, memiliki etika dan moral, santun, dan keterampilan spiritual. Soft skills berkontribusi pada berbagai bidang kehidupan, meliputi kepemimpinan, pengelolaan aktivitas, pengelolaan sumber daya dan pengelolaan informasi. Jadi terlihat betapa pentingnya soft skills bagi setiap orang. Sedangkan Hard Skill adalah kemampuan yang dapat menghasilkan sesuatu yang visible dan immediate, pungkasnya.(*na)

KOMPETENSI MAHASISWA INFORMATIKA MENGHADAPI MEA

STMIK PRINGSEWU – Jum’at (4/3), Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) banyak yang harus di persiapkan dari segi sumber daya manusia dan juga dari segi ekonomi.
Mahasiswa STMIK Pringsewu menggelar Seminar Kompetensi Mahasiswa Informatika Menghadapi MEA . Acara ini sebagai salah satu bentuk kesadaran dan kesiapan mahasiswa STMIK Pringsewu dalam menghadapi MEA. Acara tersebut di buka oleh Nur Aminudin, M.T.I Wakil Ketua III STMIK Pringsewu.
Seminar yang dimoderatori oleh Bapak Miswan Gumanti, MBA ini menghadirkan narasumber Bapak Satria Abadi, M.T.I, beliau merupakan mahasiswa S3 Universitas Selangor Malaysia sekaligus dosen tetap STMIK Pringsewu.
Satria Abadi, M.T.I menjelaskan berkaitan tentang perlunya membekali diri soft skill dan Hard Skill, soft skill yaitu ketrampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (inter Personal Skills) dan ketrampilan dalam mengatur dirinya sendiri (Intra-personal Skills) yang mampu mengembangkan unjuk kerja secara maksimal. Soft skills membuat keberadaan seseorang akan semakin terasa di tengah masyarakat. Dengan soft skills seseorang akan memiliki keterampilan akan berkomunikasi, keterampilan emosional, keterampilan berbahasa, keterampilan berkelompok, memiliki etika dan moral, santun, dan keterampilan spiritual. Soft skills berkontribusi pada berbagai bidang kehidupan, meliputi kepemimpinan, pengelolaan aktivitas, pengelolaan sumber daya dan pengelolaan informasi. Jadi terlihat betapa pentingnya soft skills bagi setiap orang. Sedangkan Hard Skill adalah kemampuan yang dapat menghasilkan sesuatu yang visible dan immediate, pungkasnya.(*na)

WORKSHOP PENULISAN ARTIKEL JURNAL INTERNASIONAL BEREPUTASI

STMIK PRINGSEWU – Senin (7/3), Dalam rangka meningkatkan Publikasi Karya Ilmiah Dosen STMIK Pringsewu yang bereputasi maka Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Pringsewu mengadakan Workshop Penulisan Artikel Jurnal Internasional Bereputasi. Terminologi bereputasi oleh Dikti diterjemahkan sebagai publikasi artikel dalam jurnal internasional terindeks pada data base internasional dan berfaktor dampak (impact factor) atau Publikasi dalam Jurnal nasional Terkareditasi. Para Peseta Utama dari Workshop ini adalah dosen Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Pringsewu.
Sebagai seorang akademisi atau dosen yang diwajibkan untuk dapat menulis atau menghasilkan artikel yang baik dan dipublikasikan melalui jurnal ilmiah. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Pringsewu melakukan terobosan dengan melaksanakan Workshop Penulisan Artikel Jurnal Internasional Bereputasi tahun 2016 dilaksanakan selama 1 hari pada tanggal 7 Maret 2016 yang dibuka langsung oleh Ketua Yayasan Pendidikan Startech DR. H. Fauzi, S.E., M.Kom., Akt., CA, dihadiri oleh Bapak/Ibu dosen yang berada di naungan Yayasan Pendidikan Startech Pringsewu.